8 Jenis Usaha Industri Kuliner Menguntungkan + Tips Memulainya!
Industri kuliner merupakan salah satu sektor bisnis yang paling tahan banting dan terus berkembang di Indonesia. Permintaan terhadap makanan dan minuman tidak akan pernah habis, bahkan semakin meningkat seiring perubahan gaya hidup, tren makanan, dan kemudahan akses digital. Bagi kamu yang tertarik terjun ke dalam usaha industri kuliner, penting untuk memilih model usaha yang tidak hanya menjanjikan keuntungan, tetapi juga sesuai dengan modal dan kemampuan yang kamu miliki.
Berikut ini delapan jenis usaha kuliner yang potensial untuk dijalankan di tahun ini, lengkap dengan gambaran modal, kelebihan, dan tips memulainya.
1. Usaha Rice Bowl dan Bento Box
Cocok untuk: pekerja kantoran, anak kuliahan, atau target pasar yang menginginkan makanan praktis.
Rice bowl adalah salah satu model bisnis kuliner modern yang bisa dijalankan dari rumah atau melalui dapur cloud kitchen. Hidangan nasi lengkap dalam satu wadah ini praktis, kekinian, dan disukai berbagai kalangan.
Kisaran Modal Awal:
Mulai dari Rp2–5 juta jika dilakukan dari rumah.
Tips Memulai:
Fokus pada varian saus atau protein yang khas (ayam sambal matah, sapi lada hitam, dll). Gunakan kemasan ramah lingkungan yang bisa dibawa dengan mudah.
2. Minuman Kekinian (Boba, Kopi Susu, dll)
Cocok untuk: daerah dengan lalu lintas pejalan kaki tinggi seperti kampus, sekolah, atau mal.
Tren minuman seperti kopi susu gula aren, thai tea, dan boba masih sangat kuat, terutama di kalangan Gen Z. Persaingan memang tinggi, tetapi masih terbuka peluang dengan diferensiasi rasa dan branding.
Kisaran Modal Awal:
Mulai dari Rp5–15 juta, tergantung booth, sewa, dan alat.
Tips Memulai:
Tentukan positioning brand (contoh: bahan lokal, less sugar, atau konsep ramah lingkungan). Jangan lupa gunakan media sosial sebagai alat marketing utama.
3. Usaha Frozen Food Rumahan
Cocok untuk: ibu rumah tangga, UMKM, atau yang ingin bisnis dari rumah.
Frozen food seperti nugget homemade, dimsum, atau bakso aci tahan lama dan bisa dijual melalui platform marketplace dan sosial media. Selain itu, usaha ini bisa dimulai dengan skala kecil terlebih dahulu.
Kisaran Modal Awal:
Sekitar Rp2–8 juta untuk alat vakum, freezer, dan bahan baku.
Tips Memulai:
Perhatikan standar kebersihan dan cara penyimpanan. Pastikan juga ada label tanggal kadaluarsa dan izin PIRT jika ingin berkembang ke level distribusi.
4. Warung Makan Harian / Catering Rantangan
Cocok untuk: daerah padat penduduk, kos-kosan, atau area perkantoran.
Usaha ini memiliki pelanggan yang stabil jika kualitas rasa, harga, dan layanan tetap konsisten. Sistem langganan harian bisa membuat arus kas lebih teratur.
Kisaran Modal Awal:
Mulai dari Rp5–10 juta.
Tips Memulai:
Bangun kepercayaan dengan pelanggan melalui rasa dan kebersihan. Tawarkan menu berbeda tiap hari agar tidak bosan, dan manfaatkan WhatsApp untuk pemesanan praktis.
5. Street Food / Angkringan Modern
Cocok untuk: area malam, kawasan nongkrong, atau event-event kuliner.
Jajanan seperti sate usus, nasi kucing, atau bakar-bakaran masih sangat digemari. Dikemas dengan konsep modern (pakai LED, packaging kekinian), hasilnya bisa sangat menjanjikan.
Kisaran Modal Awal:
Mulai Rp3–7 juta, tergantung konsep dan peralatan.
Tips Memulai:
Kunci suksesnya di branding dan atmosfer. Gunakan media sosial untuk promosi, dan buat spot Instagrammable jika memungkinkan.
6. Franchise Makanan/Minuman
Cocok untuk: pemula yang belum punya pengalaman bisnis.
Dengan sistem franchise, kamu tidak perlu merancang produk dan brand dari awal. Cocok bagi yang ingin langsung mulai tanpa banyak belajar teknis produksi.
Kisaran Modal Awal:
Mulai dari Rp8–30 juta tergantung brand dan paket.
Tips Memulai:
Pastikan memilih franchise yang reputasinya baik, dukungan pelatihan memadai, dan produknya masih relevan dengan tren pasar lokal.
7. Dessert Shop Online (Cookies, Kue Kering, dll)
Cocok untuk: bakat baking atau yang suka eksperimen di dapur.
Permintaan makanan manis terus ada sepanjang tahun. Mulai dari cookies premium, banana cake, brownies, sampai croffle, semuanya bisa dijual dari dapur rumah lewat Instagram dan TikTok.
Kisaran Modal Awal:
Rp1,5–5 juta tergantung alat baking yang sudah dimiliki.
Tips Memulai:
Konsistensi rasa dan visual sangat penting. Gunakan packaging eksklusif dan aktifkan preorder sistem untuk efisiensi produksi.
8. Usaha Makanan Sehat / Plant-Based
Cocok untuk: konsumen urban, penderita penyakit tertentu, dan komunitas olahraga.
Gaya hidup sehat menjadi tren utama setelah pandemi. Makanan rendah kalori, gluten-free, atau plant-based sangat diminati oleh segmen tertentu yang loyal.
Kisaran Modal Awal:
Rp3–10 juta tergantung bahan dan alat khusus (misal: slow juicer, food processor).
Tips Memulai:
Tonjolkan transparansi bahan dan manfaat kesehatan. Perkuat edukasi konsumen melalui konten informatif di Instagram atau blog.
Bonus: Cara Menentukan Usaha Kuliner yang Cocok untuk Kamu
Memilih jenis usaha industri kuliner yang tepat bukan hanya soal tren, tapi juga soal fit antara modal, minat, dan skill. Berikut beberapa pertanyaan yang bisa membantu kamu memilih:
-
Berapa modal awal realistis yang saya punya?
-
Apakah saya bisa dan mau masak sendiri?
-
Siapa target konsumen saya? Anak muda, ibu rumah tangga, pekerja kantoran?
-
Apakah saya ingin fokus online atau punya tempat fisik?
Setelah menjawab pertanyaan ini, kamu bisa mulai dari skala kecil dulu, sambil belajar dari feedback pasar. Jangan takut gagal, karena bisnis kuliner adalah soal ketekunan dan terus mencari menu andalan yang pas dengan target pasar.
Kalau kamu ingin menggali lebih dalam soal peluang dan strategi di bidang usaha industri kuliner, banyak sekali insight dan sumber belajar yang bisa dimanfaatkan. Pastikan kamu konsisten dalam kualitas produk, peka terhadap tren, dan aktif memasarkan lewat platform digital.