Dark

Cara Mendapatkan Modal dan Menarik Investor untuk Usaha Kuliner

Sferabisnis.com - Membangun bisnis kuliner adalah impian banyak orang. Namun, satu tantangan utama yang sering dihadapi oleh para pemula adalah soal modal. Tanpa dukungan dana yang cukup, ide sekreatif apa pun akan sulit direalisasikan. Kabar baiknya, saat ini ada banyak cara untuk mendapatkan modal sekaligus menarik minat investor agar bersedia terlibat dalam investasi usaha kuliner Anda. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari strategi lengkap, mulai dari sumber modal, cara meyakinkan investor, hingga contoh skema bagi hasil yang adil dan menguntungkan kedua belah pihak.

Mengenal Jenis Modal: Dari Sendiri hingga Investor


Sebelum mencari investor, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai jenis modal yang bisa digunakan. Ada beberapa sumber yang umum digunakan pelaku usaha kuliner, yaitu:

1. Modal Pribadi

Ini adalah modal yang berasal dari tabungan pribadi. Kelebihannya adalah Anda memiliki kendali penuh atas bisnis. Namun, risikonya sepenuhnya ditanggung sendiri, dan jika terjadi kegagalan, seluruh kerugian menjadi beban pribadi.

2. Pinjaman Bank atau KUR

Alternatif ini cocok untuk Anda yang sudah memiliki legalitas usaha dan arus kas yang stabil. KUR (Kredit Usaha Rakyat) sering menjadi pilihan karena bunganya lebih rendah. Namun, Anda tetap harus siap dengan risiko bunga dan cicilan bulanan.

3. Crowdfunding

Crowdfunding adalah sistem penggalangan dana dari masyarakat umum melalui platform seperti Kitabisa atau Gandengtangan. Biasanya, Anda perlu membuat proposal bisnis dan memberikan imbal hasil dalam bentuk pembagian keuntungan atau hadiah tertentu.

4. Angel Investor

Angel investor adalah individu yang menanamkan dana pada tahap awal sebuah bisnis dengan harapan memperoleh keuntungan di masa depan. Mereka umumnya tertarik pada ide bisnis yang unik, rencana bisnis yang matang, serta founder yang berpengalaman atau punya track record.

Cara Menarik Investor: Bangun Kepercayaan dan Tunjukkan Potensi


Agar investor tertarik menanamkan dana pada bisnis kuliner Anda, tidak cukup hanya dengan ide bagus. Anda harus mampu membuktikan bahwa usaha tersebut memiliki prospek jangka panjang dan dikelola secara profesional.

1. Buat Proposal Bisnis yang Menarik

Proposal bisnis yang baik harus menjelaskan hal-hal berikut:

  • Segmentasi pasar

  • Keunikan produk (unique selling point)

  • Proyeksi keuangan 1–3 tahun

  • Strategi pemasaran

  • Analisis SWOT

  • Skema penggunaan dana

Gunakan data valid, sertakan contoh riil, dan visualisasi agar mudah dipahami.

2. Tampilkan Bukti Pengalaman (Experience)

Investor akan lebih percaya jika Anda menunjukkan pengalaman nyata di bidang kuliner, misalnya pernah membuka booth makanan, memenangkan lomba masak, atau memiliki sertifikat pelatihan F&B. Ini adalah bagian dari Experience dalam E-E-A-T.

3. Tunjukkan Keahlian (Expertise)

Sebisa mungkin, munculkan wawasan mendalam tentang industri kuliner. Contoh, Anda tahu tren makanan 2024, perkembangan food delivery, atau efisiensi dapur. Hal-hal ini menunjukkan Anda bukan hanya “ikut-ikutan usaha”, tapi memang menguasai bidangnya.

4. Bangun Kredibilitas dan Otoritas (Authoritativeness)

Gunakan profil LinkedIn profesional, tampilkan testimoni pelanggan sebelumnya, atau liputan media jika ada. Semakin kredibel dan dikenal, semakin mudah Anda mendapat kepercayaan investor.

5. Transparan dan Dapat Dipercaya (Trustworthiness)

Pastikan seluruh rencana Anda realistis. Jangan overpromise. Lampirkan semua dokumen legal, seperti SIUP, NPWP, hingga rekening khusus usaha. Tampilkan bahwa Anda siap bertanggung jawab atas dana yang diberikan.

Skema Bagi Hasil yang Umum Dipakai di Usaha Kuliner


Setelah investor tertarik, maka masuk ke tahap penting berikutnya: kesepakatan kerja sama. Salah satu model yang paling umum digunakan dalam investasi usaha kuliner adalah sistem bagi hasil. Beberapa skema yang sering digunakan antara lain:

1. Fixed Profit Sharing

Investor akan menerima keuntungan tetap setiap bulan berdasarkan kesepakatan. Contoh: 10% dari omzet bulanan diberikan selama 24 bulan. Cocok untuk investor yang menginginkan kepastian return.

2. Persentase Laba Bersih

Investor menerima bagian dari laba bersih usaha, misalnya 30% dari keuntungan setelah dikurangi biaya operasional. Ini membuat investor ikut menanggung risiko, tapi juga punya potensi untung lebih besar.

3. Equity Sharing

Investor diberikan kepemilikan saham tertentu dalam bisnis (misal 20%). Jika bisnis dijual atau ekspansi, nilainya akan meningkat. Cocok untuk kolaborasi jangka panjang dan cocok diterapkan pada usaha yang memiliki roadmap ekspansi.

Pastikan Anda dan investor membuat perjanjian hitam di atas putih, lebih baik lagi jika disahkan secara legal oleh notaris agar menghindari konflik di kemudian hari.

Tips Tambahan agar Menarik di Mata Investor

Investor tidak hanya mencari ide bagus, tapi juga orang yang bisa menjalankannya. Berikut beberapa tips tambahan agar Anda tampil menarik di mata investor:

  • Tunjukkan proof of concept. Jika Anda sudah pernah menjual makanan dan laku, tunjukkan data transaksi dan feedback pelanggan.

  • Kelola bisnis secara rapi. Gunakan software POS (Point of Sales) untuk pencatatan transaksi. Ini akan membantu Anda saat menyusun laporan keuangan.

  • Aktif di komunitas F&B. Bergabung di komunitas atau forum bisa membuka banyak peluang kolaborasi dan investor potensial.

  • Update dan adaptif. Ikuti tren dan perubahan pasar. Investor suka founder yang fleksibel dan cepat beradaptasi.

Jangan Lupa Optimasi Digital: Website, Media Sosial, dan SEO

Kredibilitas digital juga tak kalah penting. Usaha kuliner yang sudah punya website, media sosial aktif, dan review pelanggan akan lebih mudah menarik investor. Selain itu, optimasi SEO untuk kata kunci seperti investasi usaha kuliner akan membantu bisnis Anda ditemukan oleh lebih banyak calon investor.

Misalnya, saat seseorang mengetik “investasi usaha kuliner” di Google, maka peluang mereka menemukan bisnis Anda akan meningkat jika Anda mengoptimalkan konten dan membuat landing page khusus. Anda juga bisa memanfaatkan artikel ini untuk mengarahkan mereka, seperti dalam link berikut: investasi usaha kuliner.

Dengan optimasi SEO yang tepat dan konten yang kredibel, Anda tak hanya menarik konsumen, tapi juga calon investor strategis.

Penutup

Mendapatkan modal dan menarik investor untuk bisnis kuliner memang membutuhkan strategi dan kesiapan yang matang. Namun, dengan membangun kepercayaan, menunjukkan profesionalisme, dan memberikan proposal yang menarik, Anda bisa membuka peluang besar. Terapkan prinsip E-E-A-T dalam setiap aspek bisnis Anda, dari perencanaan hingga komunikasi, dan Anda akan lebih mudah mencapai keberhasilan.

Tags :
Berbagi :