Dark

Daftar Unit Usaha Produk Hewan yang Disetujui

Sferabisnis.com - Memulai dan menjalankan usaha produk hewan bukan hanya soal kualitas produksi, tetapi juga menyangkut kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Salah satu elemen krusial adalah memastikan bahwa unit usaha memiliki izin dan pengakuan resmi, seperti Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) secara berkala menerbitkan daftar unit usaha asal pemasukan produk hewan yang telah disetujui.

Daftar ini penting untuk memastikan produk hewan yang masuk ke Indonesia berasal dari unit usaha yang telah memenuhi standar keamanan pangan, kesehatan masyarakat veteriner, serta kesejahteraan hewan. Informasi ini juga membantu pelaku usaha lokal dalam menjalin kerja sama yang sah dan aman.

Apa Itu NKV dan Mengapa Penting dalam Usaha Produk Hewan?

NKV adalah tanda registrasi resmi yang diberikan kepada unit usaha produk hewan yang telah lolos audit teknis dari otoritas veteriner. Audit ini mencakup standar sanitasi, pengolahan, distribusi, dan jaminan mutu produk.

Dalam konteks usaha produk hewan, keberadaan NKV menjadi indikator bahwa suatu unit usaha telah memenuhi standar Good Manufacturing Practices (GMP) serta Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Artinya, produk dari unit ini layak diedarkan, baik di dalam negeri maupun sebagai bagian dari rantai ekspor-impor.

Tanpa NKV, produk hewan dikhawatirkan tidak memiliki jaminan mutu yang memadai, dan berpotensi ditolak di pasar. Bagi pelaku usaha, ini bukan hanya risiko finansial, tetapi juga reputasi jangka panjang.

Prosedur Verifikasi Unit Usaha Asal Pemasukan Produk Hewan

Proses verifikasi dimulai dari pengajuan dokumen oleh pelaku usaha kepada Ditjen PKH. Setelah itu, tim auditor dari Kementerian melakukan inspeksi lapangan untuk memastikan bahwa unit usaha memenuhi semua standar yang dipersyaratkan.

Langkah-langkahnya secara umum sebagai berikut:

  1. Pengajuan dokumen registrasi: Meliputi profil usaha, jenis produk, dan proses produksi.

  2. Audit lapangan oleh tim Kementan: Pemeriksaan fasilitas, sanitasi, alur produksi, hingga dokumentasi keamanan pangan.

  3. Penilaian dan validasi teknis: Unit usaha harus memiliki sistem monitoring dan pelaporan risiko.

  4. Penerbitan atau penolakan NKV: Jika memenuhi semua standar, NKV diberikan dan unit usaha dimasukkan ke dalam daftar resmi.

Unit usaha yang tidak lolos dapat mengajukan kembali setelah melakukan perbaikan. Transparansi ini memberikan ruang untuk peningkatan kualitas usaha secara berkelanjutan.

Update Daftar Unit Usaha Produk Hewan yang Disetujui


Ditjen PKH secara terbuka menyediakan akses ke daftar unit usaha asal pemasukan produk hewan yang telah disetujui. Per April 2025, daftar ini mencakup ratusan unit usaha dari berbagai negara, dengan rincian:

  • Negara asal terbanyak: Brasil, Australia, Amerika Serikat, Belanda, Thailand

  • Jenis produk dominan: Daging sapi, susu bubuk, gelatin, dan plasma darah hewan

  • Bentuk usaha: Rumah potong hewan (RPH), perusahaan pengolahan, hingga penyedia bahan baku farmasi

Setiap unit usaha dalam daftar tersebut telah melewati proses verifikasi ketat. Pemerintah Indonesia juga melakukan pemantauan berkala terhadap unit-unit ini, termasuk inspeksi ulang apabila ada indikasi pelanggaran standar atau perubahan operasional signifikan.

Akses langsung ke daftar resmi dapat diperoleh melalui situs Ditjen PKH pada halaman khusus: Daftar Unit Usaha Asal Pemasukan Produk Hewan yang Disetujui

Panduan bagi Pelaku Usaha untuk Memasukkan Produk Hewan ke Indonesia

Bagi pelaku usaha impor, memahami regulasi pemasukan produk hewan sangat penting. Berikut adalah panduan praktis jika Anda ingin bekerja sama dengan unit usaha luar negeri:

  1. Cek Legalitas Unit Asal
    Pastikan rekan usaha Anda tercantum dalam daftar resmi dari Ditjen PKH.

  2. Validasi Sertifikasi Kesehatan
    Setiap pengiriman harus dilengkapi sertifikat kesehatan veteriner dari otoritas asal, sesuai format yang diakui Indonesia.

  3. Lengkapi Dokumen Impor
    Termasuk rekomendasi teknis pemasukan, izin pemasukan dari Karantina, dan laporan uji laboratorium (jika diperlukan).

  4. Koordinasi dengan Otoritas Karantina
    Produk yang masuk akan melalui karantina untuk pemeriksaan lanjutan. Pastikan produk memenuhi syarat karantina hewan.

  5. Pantau Perubahan Regulasi
    Regulasi bisa berubah tergantung pada wabah penyakit hewan di negara asal. Selalu perbarui informasi melalui portal resmi Kementan dan FAO.

Mengapa Daftar Ini Penting untuk Usaha Produk Hewan Lokal?

Selain untuk kepentingan ekspor-impor, daftar ini bisa menjadi benchmark bagi pelaku usaha di Indonesia yang ingin menaikkan standar usahanya. Dengan memahami proses yang dilalui unit usaha luar negeri, pelaku lokal bisa mempersiapkan diri untuk memenuhi standar internasional.

Misalnya, rumah potong hewan di Indonesia yang ingin menembus pasar ekspor bisa mempelajari struktur manajemen risiko, sanitasi, dan dokumentasi yang diterapkan oleh unit dari Brasil atau Australia.

Bahkan untuk usaha kecil, daftar ini bisa menjadi acuan dalam membangun kepercayaan konsumen, terutama bagi segmen pasar premium yang peduli pada asal dan keamanan produk.

Potensi Kolaborasi Bisnis dan Akses Pasar

Mengetahui siapa saja yang terdaftar sebagai unit usaha produk hewan resmi membuka potensi kerja sama lintas negara. Distributor, pabrikan, bahkan startup agritech bisa menjalin hubungan langsung dengan pemasok tepercaya.

Pemerintah juga telah menyiapkan sistem online berbasis data, yang memungkinkan pelaku usaha memantau status NKV unit asal dan mengajukan klarifikasi atau aduan apabila ditemukan kejanggalan.

Jika dimanfaatkan dengan baik, daftar ini akan menjadi salah satu instrumen strategis dalam memperluas jaringan dan meningkatkan daya saing produk peternakan Indonesia.

Peluang Pengembangan Digitalisasi Data NKV

Ke depan, digitalisasi informasi NKV dan integrasi dengan sistem ekspor-impor nasional (INATRADE, INSW) akan membuat ekosistem usaha produk hewan makin transparan dan efisien. Pencatatan yang baik, disertai bukti elektronik dan validasi langsung, akan menekan celah manipulasi serta mempercepat proses perizinan.

Inisiatif seperti QR Code untuk setiap batch produk hewan impor atau pelabelan digital NKV bisa menjadi tren dalam 1–2 tahun ke depan.


Jika kamu sedang membangun atau mengembangkan usaha produk hewan, pemahaman terhadap daftar unit usaha yang disetujui serta standar NKV adalah fondasi penting. Bukan hanya untuk mematuhi regulasi, tapi juga untuk menjamin kualitas, memperluas pasar, dan menciptakan usaha yang berkelanjutan.

Berbagi :