Daftar Usaha Kuliner King Abdi
Sferabisnis.com - Nama King Abdi mungkin sudah tidak asing lagi bagi pecinta kuliner dan penonton setia MasterChef Indonesia. Sebagai finalis MasterChef Indonesia Season 11, Abdi Pratama berhasil mencuri perhatian bukan hanya karena kepiawaiannya dalam memasak, tapi juga karena kepribadiannya yang otentik dan berani tampil beda. Namun, yang menjadikan King Abdi benar-benar menonjol adalah langkah cepat dan strategisnya dalam membangun kerajaan bisnis kuliner setelah lulus dari ajang tersebut.
Di balik gayanya yang eksentrik, terdapat visi bisnis yang kuat dan fokus pada pengembangan brand pribadi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang daftar usaha kuliner King Abdi yang sedang naik daun, termasuk menu unggulan, lokasi outlet, dan konsep bisnis yang menjadikannya sukses besar di tengah persaingan dunia kuliner.
1. Bakso Bang Disko
Salah satu lini usaha kuliner King Abdi yang paling populer adalah Bakso Bang Disko. Sesuai namanya, menu andalan di sini adalah bakso khas Malang yang disajikan dengan ciri khas racikan King Abdi sendiri. Tidak hanya mengandalkan kelezatan baksonya, konsep warung bakso ini dibalut dengan elemen branding yang kuat: desain interior berani, pelayanan ramah, dan tentu saja, King Abdi yang sesekali muncul langsung menyapa pelanggan.
Keunggulan dari Bakso Malang King Abdi terletak pada penggunaan bahan segar dan kuah kaldu bening yang kaya rasa. Varian menu juga cukup banyak, mulai dari bakso urat, bakso halus, bakso telur, hingga bakso lava isi sambal.
Outlet utama Bakso Malang King Abdi terletak di daerah Malang, Jawa Timur, namun dalam beberapa kesempatan King Abdi mengungkapkan rencananya untuk membuka cabang di kota besar lain seperti Surabaya dan Jakarta. Kehadiran warung bakso ini menjadi bukti bahwa King Abdi tidak hanya jago di dapur kompetisi, tetapi juga dalam memahami selera pasar.
2. Sego Tempong Negoro
Usaha kuliner lainnya yang turut memperkuat brand King Abdi adalah Nasi Tempong Madura. Menu ini sebenarnya merupakan hasil kolaborasi unik antara masakan khas Banyuwangi (nasi tempong) dan sentuhan cita rasa Madura yang lebih tajam dan pedas. King Abdi mencoba melakukan “twist” rasa yang membuat sajian ini punya identitas sendiri.
Nasi tempong versi King Abdi disajikan dengan lauk yang beragam seperti ayam goreng kremes, ikan asin, tahu tempe, serta sambal tempong yang benar-benar membakar lidah. Satu porsi cukup mengenyangkan, cocok untuk target pasar kalangan pekerja dan mahasiswa.
Lokasinya berada di dekat pusat kota Malang dan kerap jadi tujuan para food vlogger untuk konten review makanan. Tak heran jika tempat makan ini selalu ramai, apalagi saat jam makan siang. Konsep open kitchen juga membuat pengunjung bisa melihat langsung proses masak yang menjadi daya tarik tersendiri.
3. Warung Lapar: Rice Bowl dengan Sentuhan Nusantara
Warung Lapar adalah brand kuliner yang fokus pada sajian rice bowl kekinian. Namun, alih-alih menyajikan menu ala Jepang atau Korea seperti yang banyak ditemui, Warung Lapar mengusung cita rasa khas Indonesia seperti sambal matah, rendang, ayam geprek, dan telur balado. Konsep ini sejalan dengan misi King Abdi untuk memperkenalkan kekayaan rasa Indonesia dalam format yang lebih modern dan praktis.
Yang menarik dari Warung Lapar adalah pendekatan bisnisnya yang menyasar konsumen milenial dan Gen Z. Desain kemasan menarik, harga terjangkau, dan kemudahan pemesanan lewat aplikasi online menjadikan Warung Lapar sebagai salah satu usaha kuliner King Abdi yang berpotensi ekspansi secara nasional.
Outlet pertama dibuka di Malang, namun kini Warung Lapar telah mulai menjajaki kerja sama franchise di beberapa kota besar. Strategi ini menunjukkan King Abdi paham betul bagaimana memanfaatkan momentum popularitasnya untuk menciptakan brand yang scalable.
4. Street Food dan Booth Event
Selain restoran dan rumah makan, King Abdi juga aktif mengembangkan lini usaha kuliner dalam bentuk booth makanan untuk event, festival kuliner, hingga bazar kampus. Ini mencakup beberapa menu seperti sosis bakar, ayam karage, dan tahu pedas crispy yang cocok dijual secara mobile.
Model bisnis seperti ini memang cocok untuk menjangkau audiens yang lebih luas tanpa perlu biaya operasional tinggi seperti sewa tempat permanen. Dalam beberapa video di media sosial, King Abdi juga kerap membagikan tips dan cerita di balik layar dalam menjalankan booth makanan, yang sekaligus membangun kedekatan dengan follower-nya.
Booth King Abdi biasanya tampil dengan warna mencolok dan branding kuat yang langsung mencuri perhatian pengunjung. Strategi ini juga memperkuat positioning-nya sebagai chef yang melek tren, kreatif, dan tidak terpaku pada satu format bisnis saja.
5. Investasi dan Ekspansi Usaha Kuliner King Abdi
Bagi yang tertarik mengetahui lebih dalam mengenai skema bisnis dan potensi investasinya, banyak pihak kini mulai melirik usaha kuliner King Abdi sebagai peluang kemitraan. Beberapa lini usaha milik Abdi kini mulai membuka opsi kerja sama waralaba dan juga open investor untuk ekspansi.
Dengan bekal branding pribadi yang kuat, kemampuan storytelling yang menarik di media sosial, dan koneksi yang luas pasca MasterChef, tidak mengherankan jika banyak investor muda mulai tertarik bergabung. Apalagi, King Abdi sendiri cukup terbuka membagikan proses bisnisnya mulai dari tantangan, pendanaan, hingga perhitungan margin usaha.
Penting untuk dicatat, bahwa model bisnis King Abdi tidak hanya bertumpu pada rasa makanan, melainkan juga pada pengalaman makan, visual, dan keterlibatan pelanggan. Semua elemen ini dijadikan modal kuat untuk membangun loyalitas konsumen dan daya tahan bisnis jangka panjang.
6. Strategi Media Sosial dan Personal Branding
Kesuksesan usaha kuliner King Abdi tidak bisa dilepaskan dari kecerdikannya dalam membangun personal branding di media sosial. Ia tidak sekadar mempromosikan makanan, tapi menjadikan dirinya sendiri sebagai bagian dari cerita yang ingin disampaikan ke konsumen. Gaya bicara yang ceplas-ceplos, gaya berpakaian nyentrik, dan cara interaksi yang autentik membuat kontennya selalu menarik untuk diikuti.
Ia juga rutin membagikan tips bisnis, behind the scenes produksi makanan, hingga proses penyiapan booth di festival. Pendekatan ini membuat pengikutnya merasa “dekat” dan pada akhirnya menjadi pelanggan setia.
Bahkan saat menghadapi kontroversi atau isu negatif, King Abdi mampu mengelolanya dengan cara yang tetap relevan dan justru memperkuat personal brand-nya. Hal ini menunjukkan kematangan dan kejelian dalam mengelola persepsi publik—sesuatu yang sangat penting dalam dunia bisnis F&B saat ini.
Penutup
Perjalanan King Abdi dari seorang kontestan MasterChef hingga menjadi pengusaha kuliner sukses adalah contoh inspiratif bahwa skill memasak saja tidak cukup. Dibutuhkan juga pemahaman strategi bisnis, kekuatan branding, dan kemampuan beradaptasi dengan pasar. Dengan terus mengembangkan lini produk dan menjaga kualitas, tak heran jika ke depan usaha kuliner King Abdi akan terus berkembang dan menjadi salah satu ikon bisnis F&B Indonesia.